Sungadi, pemuda 21 tahun dari Kabupaten Sragen yang mengalami obesitas masih bisa bekerja sebagai buruh bangunan, meskipun kini bobot badannya telah mencapai 140 kilogram atau 1,4 kuintal.
Agen Domino
Anak kelima dari pasangan Suwarno (59) dan Tukiyem (58) yang tinggal di rumah sederhana di Dukuh Jurang, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, itu harus banting tulang membantu ayahnya di sebuah proyek pembangunan rumah.
Proyek itu berada kurang lebih sekira 300 meter di sebelah barat rumahnya dan Ayah Sungadi, Suwarno (59) menerangkan, anaknya biasa berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00 WIB.
Meskipun tubuhnya dikatakan tidak biasa dibandingan orang seusianya, tetapi Sungadi tampak giat dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya di tempat dia bekerja, "Kalau berangkat biasanya jalan kaki dan tidak pernah pakai sandal," terang Suwarno.
Suwarno kemudian mengungkapkan, alasan Sungadi tidak pernah memakai sandal karena ia takut terpeleset saat jalan di tanjakan akibat tidak kuat menahan berat badannya yang saat ini telah mencapai 1,4 kuintal.
Agen Sakong
"Itu membuat telapak kakinya kapalan dan pecah-pecah," ungkap dia, Adapun Sungadi selama ini bekerja dari pagi hingga sore hari akan Tetapi pada pukul 11.30 WIB dirinya kembali ke rumah untuk istirahat, makan siang dan mandi. ________________________________________________________________________________
Daftar Sekarang Juga Dan Dapatkan Bonus Cashback Terbesar 0.5% Dibagikan Setiap Hari Dan Bonus Referral Terbesar 20% Seumur Hidup
SKYPE : Lexus.dominoPIN BB : 2BBE13EB / D8E00C0E
Whatsapp : +62812-9653-7184
Website :
LEXUSDOMINO
Facebook :
fb.com/lxs.domino92
____________________________________________________________________________________________________________________
0 Response to "Kisah Sungadi, Pemuda 21 Tahun Dari Kabupaten Sragen Tak Pernah Kemana-mana Karena Berat Tubuhnya 140 Kg"
Post a Comment