Kisah Pilu Suminto, Sang Nelayan Pemulung di Kali Jakarta


Banyaknya botol plastik yang mengambang di kali Jakarta menjadi kesempatan bagi Suminto (62) untuk mendapatkan rezeki dan Bermodalkan perahu kayu butut yang ia miliki, pria tua itu menyusuri aliran kali dari rumahnya‎ di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Agen Domino

Rutenya tak menentu, terkadang hanya di sekitar kawasan Kapuk Muara tapi tak jarang ia menyusuri sampai di aliran kali Mookervart, Cengkareng, Jakarta Barat dan Rutinitas itu sudah ia lakoni selama tiga tahun terakhir ini seusai tubuhnya merasa sudah tidak kuat bekerja yang mengandalkan otot.

Dulunya, Suminto adalah kuli bangunan sebelum beralih menjadi seorang nelayan pemulung, Ia menyebutnya sebagai nelayan pemulung lantaran menggunakan perahu namun bukannya mencari ikan melainkan mencari sampah.

Kini setiap harinya sejak matahari belum memancarkan sinarnya, Suminto sudah menyusuri aliran kali dan Dari atas perahunya, tangan kanan Suminto yang sudah tampak keriput terus memegang dayungnya untuk membelah aliran kali yang arusnya tak begitu deras.

Sebuah topi lusuh menutupi rambut Suminto yang sudah dipenuhi uban, Setiap menemui adanya botol yang mengambang, tangan Suminto langsung berganti memegang saringan untuk mengangkutnya ke dalam perahunya.

"Setiap hari saya nyusurin kali dari Jam 6 pagi. Dari rumah keluar enggak nentu, ngikutin arus kali aja saya sampainya kemana," kata Suminto saat berbincang dengan TribunJakarta.com, di aliran Kali Inspeksi Sekretaris, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (6/9/2018).

‎Suminto mengatakan di daerah rumahnya memang banyak yang berprofesi seperti dirinya ini dan Perahu yang ia gunakan ini pun ia sendiri yang membuatnya dengan bermodalkan kayu yang ia beli di tempat loak.

"Banyak kalau di daerah rumah saya yang kerja begini. Perahunya itu diparkir aja di pinggir kali di Kapuk Muara. Kan rumah saya memang di dekat kali," ujar pria tiga anak ini.

Selama menjadi nelayan pemulung, Suminto mengaku sudah beberapa kali menemukan benda aneh di dasar kali. Diantaranya satu karung beras berisi uang koin, Namun ia beruntung belum pernah mengalami hal-hal menyeramkan selama menyusuri kali Jakarta seorang diri dengan perahunya.

"Alhamdulillah belum pernah kenapa-kenapa. Kalau misalkan pas lagi di kali tiba-tiba hujan saya langsung berusaha minggir dan neduh dibawah jembatan biar enggak terombang-ambing," ujarnya.

‎Suminto baru akan pulang ke rumah sekitar pukul 13.00 WIB atau ketika perutnya sudah mulai terasa lapar, Tak peduli betapa banyak hasil botol plastik yang didapatnya, pria asal Cepu, Jawa Timur itu tetap mensyukurinya.

"Pokoknya siang itu pulang untuk bersihin botol-botol ini," kata Suminto dan Suminto menceritakan botol-botol bekas itu baru dijualnya per satu minggu ke seorang pengepul di dekat rumahnya .

Agen Sakong

Rata-rata ia mendapatkan uang Rp 500 ribu dari hasil menjual barang rongsokan itu yang ia gunakan untuk biaya hidup sehari-hari di Jakarta, "Tapi kalau lagi rajin mah bisa sampai‎ Rp 800 ribu seminggu," kata Suminto.

________________________________________________________________________________
Lexusdomino agen poker | agen domino | domino online | agen qq | qq online | bandarq
Daftar Sekarang Juga Dan Dapatkan Bonus Cashback Terbesar 0.5% Dibagikan Setiap Hari Dan Bonus Referral Terbesar 20% Seumur Hidup
SKYPE : Lexus.domino
PIN BB : 2BBE13EB / D8E00C0E
Whatsapp : +62812-9653-7184
Website : LEXUSDOMINO
____________________________________________________________________________________________________________________

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Pilu Suminto, Sang Nelayan Pemulung di Kali Jakarta"

Post a Comment